Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - Nalurita P. Putri

 Perjalananku sebagai Calon Guru Penggerak

    jurnal refleksi dwi mingguan merupakan salah satu tugas yang wajib di penuhi oleh calon guru penggerak. sebagai calon guru penggerak saya akan merefleksikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah saya jalani, selama mempelajari tentang "Filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan". Jurnal refleksi dwi mingguuan adalah sebuah catatan yang berisikan tentang refleksi diri setelah mengikuti sebuah kegiatan pelatihan yang hendaknya ditulis secara rutin setiap dua minggu, dan hal tersebut sudah menjadi kewajiban para calon guru penggerak untuk membuatnya.

    disini saya akan mmenulis tentang refleksi saya tentang kegiatan-kegiatan pelatihan yang sudah saya lalui khususnya pada Modul 1.1 "Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara" dengan berpedoman pada model 4F yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenway yang meliputi sebagai berikut :

  • Fact (Peristiwa)
  • Feeling (Perasaan)
  • Finding (Pembelajaran)
  • Future  (Penerapan) 

    Berikut ini adalah refleksi diri yang saya lakukan :

FACT (Peristiwa)

    Program guru penggerak angkatan 7  dibuka oleh Menteri Kemdikbudristek, Nadiem Anwar Makarim B.A MB.A beserta dirjen GTK, Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd pada hari Kamis 20 Oktober 2022 secara Daring. Pada tanggal 23 Oktober 2022 saya mengikuti Lokakarya Orientasi yang diselenggarakan di SMPN 2 Gambiran dari pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WIB. Pada kegiatan Lokakarya tersebut tidak hanya calon guru penggerak dan pengajar praktik saja tapi juga pengawas dan kepala sekolah di tempat saya mengajar. dengan keikutsertaan pengawas dan kepala sekolah diharapkan dapat memberikan bimbingan, arahan dan motivasi pada guru penggerak sehingga bisa melaksanakan Pendidikan Guru Penggerak dengan lancar sampai dengan selesai. 

    Kegiatan lokakarya orientasi dilaksanakan secara berkelompok antara calon guru penggerak dan pengajar praktik yang berperan sebagai pembimbing. Pada lokakarya orientasi ini saya dikenalkan tentang tugas dan fungsi calon guru penggerrak, selain itu saya juga dikenalkan dengan berbagai hal yang baru.

    ada beberapa hal yang harus diselesaikan oleh CGP dan PP setiap harinya. Pada tanggal 24 oktober saya memulai rangkaian kegiatan. pada tanggal 24 Novemver sampai dengan 3 November 2022. dengan jadwal yang sudah tersusun sedemikian rupa maka banyak kegiatan yang telah saya lalui. proses pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan guru penggerak adalah Blended Learning yakni kadang tatap muka kadang juga tatap maya. kegiatan dimulai dari G-meet, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demeonstrasi Kontekstual, Elaborasi Konsep dan diakhiri dengan Aksi Nyata. Pada tanggal 2-3 November 2022 dilaksanakan Elaborasi Konsep dengan instruktur Bapak Rasmian. Elaborasi Konsep yang di sampaikan oleh Bapak Rasmian berjalan dengan sangat komunikatif dan menyenangkan. Penjelasan yang diberikan oleh Bapak Rasmian sudah lebih dari cukup untuk memuaskan rasa ingin tahu saya tentang Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara. Tiada hari yang terrlewati tanpa adanya belajar, berdiskusi, berkolaborasi, membuat video, info grafis, aksi nyata dan diakhiri dengan pembuatan jurnal refleksi dwi mingguan.

FEELING (Perasaan)

    Setelah selama 2 minggy mengikuti pendidikan calon guru penggerak, banyak berbagai macam perasaan yang datang dan pergi. Mulai dari rasa marah, kecewa, sedih, bahagia dan bangga, tidak hanya itu rasa takut kerap sekali hinggap pada diri saya. rasa takut, akankah saya nanti mampu menjalani pendidikan guru penggerak ini dengan baik, akankah saya mampu membagi waktu saya antara diklat guru penggerak, tugas dirumah dan tugas di sekolah. tak jarang saya merasa sangat lelah dengan padatnya jalan yang harus saya jalani. saya juga merasa sedih ketika anak saya membuatuhkan saya namun saya tidak bisa meninggalkan tugas dan pekerjaan saya.tidak hanya itu saya juga merasa kesal dengan sikap beberapa teman sejawat saya disekolah yang terkesan sedikit iri dengan pencapaian saya saat ini. selain itu sejak awal bergabung dalam pendidikan guru penggerak saya sudah merasa sangat minder melihat keahlian teman teman saya di pendidikan guru penggerak, namun dengan perasaan minder itu tidak lantas membuat saya semakin mennenggelamkan diri pada rasa rendah diri, saya justru semakin berusaha untuk mencari ilmu dan berusaha untuk terus berkembang selaras dengan perkembangan zaman.

    Dengan begitu padatnya aktivitas dan tugas yang harus saya penuhi maka saya berusaha sekuat tenaga saya untuk tetap sehat dan tetap bersemangat dalam menjalani Pendidikan calon guru penggerak. namun diantara rasa takut, lelah, marah ada rasa bahagia terselip didalam hati. bagaimana tidak saya merasa ini adalah pencapaian yang tidak pernah saya duga sebelumnya.

FINDING(Penerapan)

    Selama proses pembelajaran pendidikan guru penggerak saya menyadari banyak hal, bahwa ilmu yang saya miliki sangat jauh dari kata sempurna, dan masih banyak lagi hal yang harus diperbaiki dari diri saya. contohnya mulai dari saya bersikap, berpikir dan Mengajar karena bagaimanapun juga guru merupakan contoh bagi para siswanya. Banyak ilmu dan pengalaman baru yang saya dapatkan dari pendidikan guru penggerak.

    melalui modul 1.1 "Filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara yang saya pelajari, saya menjadi banyak menyadari bahwa saya belum optimal dalam mengayomi para siswa dan bagaimana cara melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan dan berbasis pada IT.  sebagai seorang pendidik hendaknya saya menuntun peserta didik saya dalam menuntut ilmu, menuntun disini memiliki arti mengrahkan peserta didik untuk terus menggali minat, bakat dan kemauan mereka masing-masing. karena saya juga menyakini bahwa setiap anak memiliki kebutuhan belajar yang berbeda antara peserta didik. selai itu sebagai seorang pendidik tidak cukup hanya menuntun atau mengarahkan dalam bidang pengetahuan namun juga dalam hidup sosial bermasyarakat. seorang guru harus mampu membangun niat dan semangat siswa untuk belajar dan menuntut ilmu. tidak berhenti sampai disitu seorang pendidik secara berkelanjutan hendanya memberikan dorongan agar peserta didik memiliki semangat yang signifikan dalam belajar. Tidak berhenti sampai disitu seorang pendidik juga memiliki tugas dalam membentuk karakter peserta didik serta memberikannya pendidikan budi pekerti yang berfungsi menjadi fondasi utama dalam pembentukan karakter peserta didik dalam menjalani kehidupan era globalisasi.

  FUTURE (Penerapan)

     saya mulai menerapkan ilmu yang saya dapatkan selama pendidikan guru penggerak. saya mulai memperbaiki diri pada proses pembelajaran dikelas. Proses pembelajaran yang dulunya berpusat pada guru, guru sebagai pengambil keputusan dan proses pembelajaran berjalan dengan sangat membosankan, secara perlahan namun pasti saya rubah menjadi proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, ssiswa bebas dalam mengemukakan pendapat, siswa juga tidak di tuntut untuk memenuhi KKM namun siswa diarakan, dituntun dalam belajar sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik. pembelajaran juga berlangsung dengan lenih menyenangkan dan komunikatif. saya yang dulunya lebih mementingkan pembelajaran pada aspek kognitif saja, secara bertahap berubah menjadi pembelajaran yang menyeluruh mulai dari aspek kognitif, afektif, psikomotor, spriritial dan sosial budaya, dengan harapan suatu saat nanti peserta didik bisa menjadi pembelajar sejati yang memiliki budi pekerti yang baik, menguasai IT, mempu mengembangkan minat, bakat dan pengetahuan seiring dengan perkembangan zaman dan sesuai dengan norma serta aturan sosial dalam bermasyarakat.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aksi Nyata

Nilai dan Peran Guru Penggerak